Tab Bar

Kamis, 30 Juni 2016

Asal mula terbentuk alam semesta !

Benda-benda yang kita lihat di langit yang tersebar dalam jagat raya disebut alam semesta.  Ada banyak sekelompok bintang di alam semesta ini, kelompok bintang ini sering juga disebut dengan galaksi. Salah satunya adalah galaksi bimasakti (milky way).

Berdasarkan klasifikasi Edwin Hubble miliky way  memiliki bentuk spiral dengan lebih dari 200 miliar bintang. Diameter dari milky way itu sendiri memiliki panjang sekitar 100.000 tahun cahaya dimana 1 detik cahaya = 300.000 km sehingga 1 tahun cahaya sekitar 10.000 milyar km. Bima sakti ini termasuk ukuran sedang diantara galaksi-galaksi yang lain.




      gambar 1 galaksi bima sakti
          sumber foto : science-all.com 

Banyak orang mengira bahwa galaksi terdekta adalah Andromeda adalah galaksi yang paling dekat dengan bima sakti namun kenyataannya Andromeda sendiri merupakan adalah galaksi spiral terdekat dan bukan dari titik tengah bima sakti itu sendiri.

Kita tidak dapat mengetahui secara pasti tentang terjadinya alam semesta melainkan hanya mengira-ngira dan membuat sebuah praduga atau hipotesis yang masuk akal.

Pada dasarnya menurut para ilmuwan bentuk alam semesta tergantung dengan densitas, bila densitas lebih besar daripada kerapatan kritis alam semesta tertutup seperti bola namun bila kurang maka alam semesta akan berbentuk seperti pelana.


                       gambar 2 bentuk alam semesta berdasarkan densitas
                                            sumber gambar : space.com

Konon, bentuk alam semesta menyerupai sebuah balin karet yang tengah ditiup. Galaksi dan benda langit terletak pada permukaan balo yang terus membesar. Itu yang menyebabkan alam semesta terus mengembang dan membesar.

Ilmuwan sepakat bahwa benda-benda yang berada di alam semesta ini terbuat dari unsur yang hampir sama. Ada dua teori yang sangat terkenal mengenai terbentuk alam semesta. Pertama, teori ledakan. Kedua, teori ekspansi dan teori kontraksi.


1. Teori Ledakan (Big Bang)

Sekitar 15 milyar tahun yang lalu sebuah ledakan besar (big bang) mengekspansi alam semesta. Pada suatu titik semua materi terkandung di dalamnya menimbulkan sebuah massa yang sangat besar. Akibat adanya reaksi inti, massa tersebut meledak, kemudian mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan. Orang yang mengemukakan teorin ini pertama kali ialah Edwin Hubble. Hubble mengamati bahwa galaksi terus berkembang, Ia menemukan bahwa kecepatan galaxys sebanding dengan jaraknya. Galaksi yang dua kali lebih jauh dari kita bergerak dua kali lebih cepat. Konsekuensi lain adalah bahwa alam semesta berkembang ke segala arah.



                                           gambar 3 Ledakan Big bang
                                          sumber foto : www.bbc.com





Setelah jutaan tahun, massa yang berserakan membentuk sebuah kelompok-kelompok bintang yang akhirnya terbentuk menjadi sebuah galaksi. Kelompok-kelompok ini terus bergerak menjauhi pusatnya. Fenomena ini galaksi bergerak lebih jauh dari satu sama lain dikenal sebagai pergeseran merah. Seperti cahaya dari galaksi jauh mendekati bumi ada peningkatan ruang antara bumi dan galaksi, yang mengarah ke panjang gelombang yang membentang.

Selain pemahaman kecepatan galaksi yang berasal dari satu titik, ada bukti lebih lanjut untuk Big Bang. Pada tahun 1964, dua astronom, Arno Penzias dan Robert Wilson, dalam upaya untuk mendeteksi gelombang mikro dari luar angkasa, secara tidak sengaja menemukan suara berasal dari luar angkasa. Kebisingan tampaknya tidak berasal dari satu lokasi tetapi sebaliknya, itu datang dari segala arah sekaligus. Ini menjadi jelas bahwa apa yang mereka dengar adalah radiasi dari terjauh alam semesta yang telah tersisa dari Big Bang. Penemuan ini setelah radioaktif dari ledakan awal yang menjamin banyak kepercayaan pada teori Big Bang.

2. Teori Ekspansi dan Kontraksi

Teori ini dilandasi adanya pemikiran bahwa alam semesta mengalami siklus setiap 30 milyaar tahun sekali, yaitu terjadinya massa ekspansi dan massa kontraksi. Pada massa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi beserta bintang-bintangnya. Ekspansi ini disebabkan adanya tega yang berasal dari reaksi ini hidrogen yang membentuk berbagai unsur kemudian menyusut kembali karena mengeluarkan tenaga panas yang sangat tinggi.

Kedua teorri tentang pembentukan alam semesta tersebut mendukung bahwa partikel yang ada pada zaman sekarang berasal dari partikel yang ada pada zaman dulu. Dengan demikian, berdasarkan teori ekspansi dan teori kontraksi, sebenarnya alam semesta ini tidak berawal dan tidak berakhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar