Hampir lebih dari 16 abad tidak ada seorang pun yang bisa menjelaskan tentang gunung api, barulah di abad 17 seorang filsuf Perancis , Descartes berpendapat bahwa letusan gunung api adalah hasil kobaran minyak yang hebat di dalam bumi (SR. Wittiri .2014).
Awal pemikiran proses dari gunung api ini adalah berasal dari teori tektonik lempeng (plate tectonic) yang menerangkan bahwa bagian dari kulit bumi (litosfer) merupakan lempeng yang tegar (rigid) bergerak satu terhadap lainnya di atassuatu massa yang plastis (astenosfer) dengan kecepatan
4-6 cm per tahun. Kita mengetahui bahwa tebal kerak samudra berkissar antara 5-10 km dan kerak benua 30-80 km, dimana bila bertabrakan,maka salah satu akan menukik ke dalam.